Jumat, 27 Januari 2017

WANITA ADALAH SINAR DUNIA


Kita pasti tak asing lagi dengan kalimat “Jika dunia ibarat perhiasan, wanitalah sebaik-baik perhiasan dunia.” Wanita itu indah dengan segala nalurinya. Wanita itu tangguh di balik kelembutannya, meski air matanya tak jarang berlinang menghadapi geramnya liku kehidupan. Di mana pun berada, wanita yang seringkali disebut sebagai sebaik-baiknya perhiasan dunia memanglah indah dengan segala karakteristiknya. Layaknya perhiasan yang indah nan mahal harganya, pastilah tetap memiliki ciri khas tersendiri, tergantung bagaimana proses yang dijalani semasa hidup hingga menjadikannya “sebaik-baik perhiasan dunia”. Bagaimana sih wanita-wanita yang mampu melakukan banyak hal tanpa menutupi nalurinya sebagai makhluk yang begitu santun dan lemah lembut?
            Jika disebut “Mawar berduri di tepi jurang”, apa yang ada di benak kita?
Setiap kali kita mendengar kata ‘mawar’, pastilah yang terbayangkan ialah keindahan dan harumnya yang memikat. Namun, yang menarik ialah jika kita ibaratkan wanita yang cantik dan amat berharga ialah seperti mawar berduri di tepi jurang. Mengapa? Ia cantik, indah dan mempesona, namun dengan duri yang ibarat ketegasannya, ia mampu melindungi harga dirinya sehingga tak semua lelaki bisa menyentuhnya. Ia di tepi jurang, tak bisa dipetik dengan mudah. Lelaki yang menginginkannya ialah lelaki yang sungguh-sungguh dan rela berkorban meski dengan nyawa sekali pun. Indahnya, jika semua wanita di dunia seperti itu.
            Kemudian, wanita juga bisa menjadi pemimpin sekali pun ia tetap dipimpin oleh seorang laki-laki. Ia bertanggung jawab memimpin dirinya sendiri guna menjadi cahaya bagi kedua orang tua, saudara, suami dan anak-anaknya kelak. Ia adalah tangan pertama yang mampu mencetak generasi emas, dimulai dari dalam kandungannya. Ialah penuntun pertama bagi langkah anak-anaknya. Ia mampu berdedikasi dan mengikhlaskan dirinya menjadi energi terbesar untuk membangun karakter generasi bangsa yang berkualitas. Dengan segala kelembutan, kesantunan dan ketangguhannya, ia siap berdiri tegak menjadi batu karang yang kokoh.
            Wanita juga berhak bahkan mampu menjadi pemimpi sejati. Ia boleh dan bahkan harus mempunyai pendidikan dan cita-cita yang mulia. Ia boleh saja bermimpi memiliki keahlian dan profesi di bidang tertentu yang mungkin seringkali digeluti oleh kaum laki-laki, asalkan ia tetap mempertahankan jati diri dan kodratnya sebagai wanita. Wanita memang dibekali dengan segala potensi yang bisa menjadikannya begitu berarti dan berharga untuk dunia.
Sekali pun kelak ia menjadi ibu rumah tangga, ia tetap bisa menjadi wanita karier di istana keluarga pada khususnya dan di masyarakat pada umumnya. Kita bisa mengambil contoh beberapa kisah dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ada seorang ibu rumah tangga yang tidak berpendidikan tinggi sekali pun, ia bisa menjadi wirausahawati di bidang kuliner berkat kegigihannya dan ketelatenannya dalam mendalami hobinya. Kita pasti tak heran jika wanita bisa memasak, bukan? Namun, hal itu tentu berbeda dengan ibu rumah tangga yang bisa mengambil peluang dari kesehariannya memasak yang kemudian dijadikan peluang bisnis. Selanjutnya, ia bisa memperkerjakan beberapa karyawan, di mana mampu mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. Di samping itu, semua kewajibannya di istana keluarganya tidak terlupakan.
Ada pula wanita yang mendedikasikan sisa hidupnya untuk pengabdian masyarakat, yaitu di bidang pendidikan. Siapa yang tidak kenal dengan Ibu Een Sukaesih? Ia adalah guru sejati, pendidik yang gigih, dan pahlawan yang dicintai. Ia adalah sosok yang belum lama ini telah berpulang ke Rahmatullah. Begitu sedihnya langit Indonesia saat itu mendengar kabar kepergiannya. Sosok guru dari Sumedang yang dalam keadaan tak berdaya raganya, namun hati dan penglihatannya memancarkan semangat membara untuk mencerdaskan anak-anak bangsa. Ia tak pernah kenal lelah atau pun tangisan meski keadaannya tak sempurna. Setiap ayat ilmu ia salurkan penuh ketekunan di atas ranjang yang menjadi tumpuan sisa hidupnya. Ialah salah satu wanita sejati yang selalu dirindukan oleh penghuni dunia dan surga. Ialah salah satu mutiara berharga di antara kaum wanita di negeri ini.
Beberapa contoh di atas barulah sedikit dari wanita yang mampu menjadikan dirinya indah dan dikenang. Masih banyak lagi, bahkan hingga jutaan atau pun milyaran wanita yang sejatinya menjadi figur baik bagi kita. Di tangan seorang wanita, ada banyak jalan yang mampu mengindahkan masa depan keluarga, nusa, bangsa dan agama. Tak harus segera bersinar untuk dunia, namun minimal wanita harus menyinari dirinya sendiri. Menjadikan lebih indah atas apa yang telah Tuhan hadiahkan pada diri tiap wanita. Semua kecantikan, kelembutan, keanggunan dan keindahan seorang wanita tak akan lengkap tanpa prestasi. Semua hal yang menjadi kelebihan dan kebaikan seorang wanita adalah sebuah prestasi. Prestasi yang  sejatinya mampu dirasakan oleh orang-orang yang ada di dekatnya. maka dengan itulah, wanita mampu menjadi ‘sinar’ dalam kaca mata dunia.

Jakarta, 20 April 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar