Jumat, 27 Januari 2017

DI BAWAH NYANYIAN HUJAN



Oleh : Ida Nuraini
(Menjadi salah satu puisi terpilih dari ratusan peserta se-Nasional lainnya yang dibukukan menjadi antologi puisi berjudul “Hujan Punya Cerita” , Penerbit : Aria Mandiri Penerbit)

Sore itu, senja bermanja pada kelabu
Hingga mendung menyelundup sang langit biru
dan menyudutkanku pada titik kesendirian.
Desau angin kian membaca cerita
namun aku hanyut dalam lamunanku.
Setetes air hujan jatuh dan singgah di wajahku.
Enggan ku usap,
karena ku rasakan nikmatnya setetes cinta-Mu
dari langit yang merengkuh dalam beku.
Saat setetes hujan menjadi seratus,
bahkan ribuan, jutaan dan milyaran tetes,
sebanyak itulah rinduku nampak jelas menari-nari.
Aku bahagia mendengar hujan yang bernyanyi
Mengantarkan senja yang berpulang bersama harmoni.
Hujan...
Kau memahami, sang bunga kecil ini butuh kesejukan
di atas tangan berisi bait-bait do’a yang kupanjatkan,
kala jiwa bagai ranting kering dalam penantian.
Di bawah nyanyian hujan
Aku berpayung dengan kenangan.
Kenangan yang tulus memaksaku
            enggan berlalu dari kisah yang abadi dalam ingatan.
Rintik hujan pernah memeluk erat cerita kita
Menyaksikan janji menjadi sahabat selamanya.
Kita berlari dan menghangatkan hari bersama-sama
Menjadi barisan dari kilauan bumi dan angkasa.
Air langit yang membingkai air mata
Biarlah menjadi mutiara yang berkilau
Bagai cahaya mentari di tengah hujan.
Gemuruh petir sesukanya memecah keegoisan
yang terus memaksa langkah untuk sejalan.
Sahabat, saksikanlah hujan dari jendela rumahmu,
dengarlah alunan melodinya yang anggun merayu telinga.
Sahabat, ijinkan telingamu mendengar
kalimat rindu yang terus berdetak bak putaran arloji             
Hingga hujan mengalahkan laju detiknya.
Ingatkah saat kita menembus derasnya hujan?
Dan kita jatuh hati pada nada-nada hujan
di atas payung yang kita hamparkan.
Sahabat...
Di bawah nyanyian hujan,                 
ku biarkan tetesan rindu ini berjatuhan
membasahi bunga-bunga cantik nan bermekaran,
untuk ku persembahkan atas persahabatan kita
di bawah langit yang tersenyum bahagia.
Jakarta, 01 Januari 2015.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar