Kamis, 14 Juli 2016

(Ingin) Bersama-Mu di Ketinggian Dieng


(Ingin) Bersama-Mu di Ketinggian Dieng

Menanjak penuh sesak tak akan membuatku teriak
Aku akan diam sejenak
Untuk meresapi tiap suhu dingin berselimut kekuatan-Mu
di balik lemahnya pijakkan kakiku..
Hati kan menyebut asma-Mu dalam keindahan yang menyentuh kalbu...
Ku lihat, puncak-Mu tengah melambaikan diri melalui tiupan angin
Disampaikannya bahwa 'rindu' tengah berburu dan bermain
Pada tiap titik terindah yang kuingin...

Kan kuletakkan sejenak semua cerita yang memberatkan
Bersama sekeping do'a pada tiap halaman..
Saat ku kembali nanti
Kan kubawa cerita baru
Agar mampu mengindahkan cerita lama yang kian memilu..
Sebab di sanalah ketenangan akan melebur kerisauan
Sebab bersama-Nya lah mata yang sendu kembali membiru
Biar, biar Dia yang menciptakan kebahagiaan itu...

Semua tahu bahwa aku bukan insan yang sempurna
Maka ku ingin menyempurnakan cintaku untuk-Mu
dengan menjamah ciptaan indah-Mu...
Ya, dari sekian banyak cara mencintai-Mu
Inilah salah satunya yang kuingin dan kunikmati...
Meski masih menjadi 'mimpi'
Kelak mimpi ini kan berganti
menjadi perjalanan penuh arti...
Bersama-Mu, untuk-Mu...
Izinkan kelak aku merajut cerita
di ketinggian Dieng yang tengah menanti...

-Pemimpi-


Minggu, 19 Juni 2016

MEMBUAT PASPOR ONLINE = SELANGKAH MEWUJUDKAN MIMPI

Assalamu'alaikum readers...

Ingin sedikit sharing terkait cara pembuatan paspor online nih. Sebelumnya, saya mau bercerita dulu bahwa saya sudah membuat paspor sejak Februari 2016. Tapi... Qadarullah saya belum menginjakkan kaki ke luar negeri. *Hiks... Inilah takdir. Beberapa minggu setelah saya membuat paspor, sebenarnya saya mendapat kesempatan ke luar negeri (Bangkok, Thailand) untuk exchange. Namun, ada beberapa kendala yang membuat saya harus mengcancel keberangkatan. Beberapa di antaranya, saat itu sudah mendekati masa UTS dan saya merasa belum maksimal untuk menguasai beberapa mata kuliah, termasuk biaya juga yang masih kurang, dan alasan lain yang sangat urgent. Sebenarnya saya waktu itu ingin mencoba mengajukan proposal ke beberapa perusahaan, namun karena keterbatasan waktu dan beberapa hal, saya stuck sekali. Jadi, dana yang ada baru setengahnya dari yang dibutuhkan. Akhirnya, saya mengurungkan niat. Hehehe... 'Masih banyak jalan menuju Roma' dan masih banyak tenaga serta do'a untuk menuju ke sana.

Sampai sekarang paspornya masih saya simpan dan sering saya tatap dengan saksama penuh untaian do'a dan bayang-bayang banyak negara di luar sana yang ingin sekali saya kunjungi. Dannnn....Insyaa Allah sebentar lagi akan menginjakkan kaki ke luar (semoga ini lancar dan tidak ditunda lagi, sedang mengusahakan). Kesempatan sudah ada, tinggal ikhtiar saya selanjutnya. Di tengah usaha ini, saya pun bersemangat menuliskan tata cara pembuatan paspor.

Yaa itu lah sedikit kisah. Langsung saja... Berikut cara membuat paspor online. 
1. Persiapkan berkas yang dibutuhkan : KTP, Kartu Keluarga dan Akta Kelahiran
Berkas ini wajib ada. Jika belum ada, maka segera lengkapi. Jika ingin membuat paspor namun KTP belum jadi bagaimana? Jawabannya, tunggu sampai KTP Anda jadi. Itulah pertanyaan yang sering diajukan orang-orang. Persiapkan berkas yang asli dan foto copy.
2.  Membuka situs www.imigrasi.go.id
Lalu pilih Layanan Publik - Layanan Paspor Online. Atau klik link https://ipass.imigrasi.go.id:9443/xpnet/faces/xpnet-main.xhtml
3. Memilih kolom Pra-permohonan Personal

 4. Lalu di kolom berikut kita diminta mengisi formulir yang disediakan. Untuk jenis permohonan silakan pilih Baru-Paspor Biasa. Untuk  Jenis Permohonan,pilih 48H Perorangan. Dan pilih kantor imigrasi yang terdekat dengan domisili kita. Kemudian klik 'Lanjut'

5. Di halaman selanjutnya akan muncul gambar berikut. Semua data diri wajib diisi lengkap dan benar sesuai KTP. Jika sudah, maka klik lanjut. Dan akan muncul formulir selanjutnya, maka kita wajib mengisi dan mengikuti sesuai alur yang ada. Yang perlu diketahui, dalam pengisian formulir online ini, kita tidak perlu melakukan upload berkas. Kita hanya mengisi beberapa data saja.

6. Setelah selesai mengisi semua formulir online, kita akan mendapat perintah membayar ke BNI dengan membawa berkas yang diprint dari laman imigrasi ini. Pembayaran hanya bisa dilakukan secara setor tunai. Biaya yang harus dibayar ialah sejumlah Rp 355.000 (Sudah termasuk biaya administrasi, jadi tidak ada pungutan lain).  Entah biaya ini masih berlaku sampai sekarang atau sudah berbeda. Setelah membayar di BNI, kita akan mendapat bukti pembayaran,

7. Dengan bukti pembayaran tersebut,kita kembali lagi mengunjungi laman imigrasi dan menentukan jadwal kedatangan ke Kantor Imigrasi yang telah kita pilih. Di lama tersebut akan muncul beberapa tanggal yang bisa kita pilih, dan tentunya hanya ada hari kerja biasa, tidak ada weekend. Setelah menentukan jadwal, kita akan mendapat berkas Tanda Terima Permohonan. Baca dengan saksama kembali terkait waktu dan catatan yang ada dalam lembar Tanda Terima Permohonan tersebut. 
Berikut catatan yang ada dalam halaman tersebut :
-Membawa berkas persyaratan asli.
- Pakaian sopan warna bebas selain putih;
- Membawa paspor asli bagi mereka yang melakukan
penggantian karena habis masa berlaku (penggantian);
- Apabila pemohon tidak datang ke Kantor Imigrasi hingga
7 hari sejak jadwal tanggal kedatangan, maka
permohonan ini akan dibatalkan secara otomatis oleh
sistem SPRI;
- Tanda Terima Permohonan ini wajib dibawa beserta bukti
pembayaran dari bank (khusus Kantor Imigrasi yang
melakukan pembayaran via bank) untuk mendapatkan
nomor antrian;

8. Langkah berikutnya ialah datang ke Kantor Imigrasi membawa berkas asli dan fotocopy serta bukti pembayaran. Bisa saja jika ingin foto copy di sana , namun ini bisa memakan waktu lebih lama karena biasanya antri sekali. Datanglah ke imigrasi sepagi mungkin untuk mendapat nomor antrian. Saat itu, saya datang amat pagi sekitar pukul 6 kurang beberapa menit. Ternyata, saya adalah antrian pertama jalur online. Kebanyakan yang sudah datang ialah orang dengan jalur non-online. Nah, inilah untungnya menggunakan media online. Selain kita hanya perlu datang 2 kali (foto,wawancara dan verifikasi berkas serta pengambilan paspor), saat mengantri pun kita akan dibedakan dan biasanya lebih sedikit dari yang non-online. 

9. Setelah mendapat nomor antrian, kita dipersilakan masuk dan menunggu di bangku yang sudah disediakan. Tempat duduk jalur online dan non-online pun akan dibedakan. Kita menunggu sampai pukul 08.00. Yaa saat itu saya menunggu cukup lama karena datang terlalu pagi. Tapi, tidak masalah sebab kita pun akan lebih cepat selesai.  Sambil menunggu loket dibuka, petugas akan memberikan banyak pengarahan dan pengumuman serta tanya jawab bagi pengunjung yang belum memahami beberapa hal. Jadi, kita tidak terlalu jenuh menunggu, malah akan menambah pengetahuan kita loh karena petugas benar-benar menjelaskan secara rinci untuk semua jenis paspor. Kita wajib mendengarkan pengumuman yang diberikan untuk memastikan kelelngkapan berkas dan kebenaran alur kita. Sambil menunggu juga kita bisa memfoto copy berkas yang belum difotocopy.

10. Setelah loket dibuka, maka kita akan dipanggil berdasarkan nomor antrian. Saya pun merasa beruntung sekali karena mendapat antrian pertama. Kita dipersilakan masuk dengan menyiapkan berkas asli dan fotocopy, kemudian data kita akan diverifikasi di loket pemberkasan. Setelah diverifikasi, kita dipersilakan menunggu sebentar untuk dipanggil ke ruang foto dan wawancara.

11. Kita pun akan dipanggil sesuai nomor antrian untuk memasuki ruang foto dan wawancara. Ingat ya, kita usahakan jangan memakai baju putih atau jilbab putih untuk foto. Usahakan memakai warna terang. Nah, setelah sesi foto dan sidik jari, kita biasanya ditanya seputar tujuan membuat paspor. Pertanyaan ini singkat dan simple, maka jawablah sesuai tujuan asli kita membuat paspor. Selesai foto dan wawancara, petugas akan memberikan informasi terkait jadwal pengambilan paspor. Nah, saya  sedikit lupa berapa hari jarak waktunya. Namun, sekitar 2-4 hari dari hari foto dan wawancara.

12. Terakhir,kita datang kedua kalinya membawa berkas bukti pembayaran dan tanda terima permohonan. Kita tidak perlu lagi datang di pagi buta, sebab antriannya tidak lama seperti awal pembuatan. Cukup datang ke loket pengambilan paspor (jika tidak tahu, maka tanyakan saja ke petugas yang ada maka akan diarahkan.) Kita akan diberi nomor antri dan menuggu sebentar. Hanya menunggu beberapa menit, kita pun akan dipanggil untuk menunjukkan bukti pembayaran dan tanda terima permohonan di loket. Setelah itu, kita mengisi di buku pengambilan paspor dan menandatangani paspor.Selanjutnya, petugas akan memberikan paspor kita dan biasanya kita diminta untuk memfotocopynya. Jangan khawatir, seperti yang saya bilang tadi, di kantor imigrasi ada tempat foto copy. Kembali ke loket, menyerahkan fotocopyan dan kita bawa paspor aslinya. Nahhhh..... Selesai sudah prosesnya. Paspor pun sudah ada di tangan. 

Demikian langkah-langkah pembuatan paspor online. Mohon maaf jika ada yang kurang dan berlebihan.

Bagi saya seorang mahasiswi yang memiliki impian ke luar negeri, memiliki paspor ini adalah sebagai selangkah kaki menuju impian tersebut. Biasanya, ketika apply exchange atau conference ke luar negeri, ada form untuk data paspor. Ada yang mewajibkan harus memiliki paspor dahulu, namun ada juga yang memberi toleransi nanti saat sudah diterima. Maka, kita tidak perlu repot lagi mengurus paspor jika diterima untuk program ke luar negeri tersebut. Anggaplah, paspor ini sebagai wujud usaha dan do'a untuk ke luar negeri. Tinggal rajin mencari program ke luar negeri dan belajar bahasa Inggris dengan rutin. Kalau bisa, kita usahakan mencari program yang dibiayai penuh oleh penyelenggara. Namun, tentu tak mudah syaratnya. Biasanya banyak berkas dan alur yang harus dijalani. Tapi, jika memang belum ada kesempatan yang gratis atau setengahnya, maka tidak ada salahnya mencoba yang berbayar. Kita bisa mengajukan permohonan bantuan dana ke fakultas, universitas dan perusahaan tertentu. Jangan memaksakan mednapat program yang gratis jika belum bisa, sebab kesempatan ke luar negeri yang berbayar pun pasti akan mendatangkan banyak keuntungan bagi kita. Kalau memaksa menunggu yang gratis, nanti keburu kita lulus dan keburu kesempatan semakin menipis, hhehehe. Yang penting, kita membuka dahulu satu jalan untuk ke luar negeri, sehingga jalan lain pun akan terbuka lebih luas. 
SEMANGAT berdo'a, usaha, berdoa.

"Bermimpilah, maka Allah akan memeluk dan mewujudkan mimpi-mimpimu"

As soon as possible go to abroad!!! Insyaa Allah.

-Pembelajar-

Sabtu, 04 Juni 2016

Sendiri

Pernah aku membenci 'sendiri'.
Sangat tak suka bahkan menyesalinya...
Aku merasa tak ada yang bisa kulakukan saat sendiri, sebab aku tak bersama mereka yang biasanya mengisi ruang-ruang kebahagiaanku.

Aku  benci 'sendiri', sebab di sana lah kesedihan cepat sekali menyandra.
Menggulung habis sisa-sisa kebahgiaan pada guratan kisah hari kemarin.
Kesendirian pula yang mengaburkan pandangan impian bersama mereka.
Dan banyak hal yang membuatku benci menyendiri.

Tapi...
Perlahan aku belajar memahami arti 'sendiri'
Tak selamanya sendiri itu menyedihkan dan menyakitkan.
Bayangkan saja...
Saat ruang hati terasa sesak menyelama lautan hidup ini. Saat hati terasa sempit menjadi tempat berlabuhnya semua perasaan hidup. Saat hati terasa gaduh dipenuhi ricuhnya berontak diri akan masalah yang bertubi.
Dalam keadaan itu, bukankah kita juga perlu waktu untuk sendiri? Iya, sendiri. Sendiri untuk mencari hamparan tempat yang lapang dan luas, agar mata berkenan menyampaikan pada hati
"Wahai hati. Sungguh, hari ini di sini begitu lapang dan luas serta indah. Aku amat bahagia. Wahai hati, rasakanlah kelapangan ini. Agar semua rasa yang hadir dalam dada tak membuatmu sesak dan hancur. Wahai hati, tenanglah dan berbahagialah dalam kesendirian yang nikmat ini. Sang Maha Cinta membiarkanku sendiri untuk lebih dekat denganNya, menaruh keluh kesah padaNYa, meminta kelapangan padaNya, dan mensholehkan diri untukNya. Maka, berbahagia dan bersyukurlah wahai hati, apa pun keadaannya."

Iyaaa... Kesendirian yang mampu mengajarkan kita untuk lebih berlapang dada dan berpikir atas nikmatNya-lah yang sejatinya menjadi kesendirian terbaik.
So, pilihlah jalan positif saat kita tengah 'sendiri'.
Berdekatan dengan-Nya, berkarya, bermimpi dan melapangkan hati untuk kembali menjalani kenyataan hidup ini :D