Senin, 27 April 2015

AKU DAN MEREKA, DALAM DIMENSI CINTA DAN RINDU



Masih dengan sekotak kasih berbalut tetesan mutiara...
Atas 'cinta' dan 'rindu' yang menggeluti skenario panggung kehidupan.

Sejatinya, nurani selalu merindu dekapan malam dalam jumpa dengan Rabbi. Selalu terselip iri pada insan yang tak henti mencintai-Nya dan mengejar cinta-Nya melalui lantunan merdu tiap lembaran mushaf yang bernada rindu penuh pengharapan. Tiap kali bertebar ladang kebaikan, di sanalah tangan-tangan penuh ketulusan dengan sergap menyerbu dan menyulapnya menjadi ridho Ilahi. Menyantap hujan 'cinta' Sang Kuasa. Tangis yang serupa dengan rintik hujan kini mampu menghapuskan segala luka dan lara dalam fana.

Telaga rindu mereka semakin dalam, menawarkan suguhan air langit yang menghapus segala dahaga selama-lamanya. Belum cukup di situ. Keringat-keringat yang berjatuhan pun menjadi saksi yang disimpan oleh bumi, bahwa mereka adalah para pencari sejati. Pejuang sejati yang selalu mempersiapkan diri jika waktu akan memanggilnya untuk kembali. 

Sesosok bunga kecil yang tengah berusaha, baiknya bercermin pada air yang jernih. Menatap mata yang terdalam, mempersiapkan qalbu untuk sejenak memahami.

Aku... Apa yang tengah aku ikhtiarkan untuk sebuah kata 'rindu' pada Sang Maha Cinta?
Aku... Apa yang tengah aku garap untuk cita-cita terbentangnya 'taman indah nan abadi' di sisi Sang Pengasih?
Aku... Apa yang tengah aku susun untuk sebuah harapan 'bangunan termegah nan selamanya' di istana Sang Penyayang?
Aku... Apa yang tengah aku indahkan untuk sebuah gelar 'bidadari' yang mengharap mahkota dari Sang Pencipta?

Jangankan itu...

Dengan kuat ku mengeja kata tiap kata, agar aku tak lupa...
Apa yang kini tengah aku persiapkan demi membuka jalan yang indah untuk sebuah pertemuan antara aku dan Dzat Pencipta yang katanya dalam hatiku telah ku sematkan 'Cinta' untuk-Nya?
Jika ada nilai nyata yang disuguhkan, mungkin aku tak kuasa menahan penyesalan...

Yaa Allah....
Izinkan diri ini untuk terus didekap oleh 'maghfirah-Mu'.
Biarlah terus ku rajut 'cinta sejati pada-Mu' yang sebenar-benarnya, meski tangan berlumur darah, sebab aku sering terlena, terlelap dan bahkan terhenti. 
Izinkan diri ini untuk terus melangkah bersama 'rindu untuk-Mu' yang mengantarkanku pada puncak abadi.
Meski harus terengah-engah ku menepis semua jalan yang berkabut ujian, hingga kadang aku salah mengarahkan kaki.

Mereka yang lebih dulu menjadi kekasih-Mu, yang sebenar-benarnya pantas lebih dulu, sesungguhnya tak pernah asik dengan kelimpahan kebaikan untuk diri sendiri. Buih-buih lautan kebaikannya rela menjamah kami, untuk sejenak menyapa kami di tepi pantai yang masih jauh dari pelabuhan. Tapi, kadang aku, kami, lebih dulu takut untuk berlabuh sebab melihat gulungan ombak yang mengkhawatirkan. 

Pandanganku masih jauh dari pelabuhan abadi yang indah. Tapi apakah aku akan tetap di sini? Menanti kapal yang tak melewati ombak? Mana ada! Cobalah dan teruslah lanjutkan berlabuh, agar terbiasa dengan ombak yang menghatam tajam.

Dan... Untuk sebuah pendakian yang tinggi...
Saat mulai tergopoh untuk berlari dan melangkah, Kau mempersiapkan bala terntara untuk merangkul raga.
Saat tergelincir dan terjatuh, aku harus kembali membaca surat cinta dalam kumpulan firman-Mu yang mampu membangkitkanku untuk terus mendaki demi mengibarkan kebahagiaan haqiqi yang tengah ku nanti. Jangan biarkan suara-suara kegagalan mentertawakan. 

Mulailah untuk kembali menata 'cinta' pada diri sendiri, tempatkan diri untuk menjadi bagian kerlip cahaya yang bersinar dalam barisan keistiqomahan jalan-Nya.
Mulailah untuk kembali menghiasi 'rindu' dengan surat lirih dalam kalbu yang mendekatkan jarak dengan-Nya.

#Remainder

Rabu, 22 April 2015

KSEI adalah jawaban

Kuliah...Bagiku adalah masa di mana aku tak boleh hanya berorientasi pada nilai atau pun gelar sarjana. Harus ada nilai-nilai plus lainnya yang wajib ku dapatkan. Di dunia yang lebih luas, di masa yang lebih produktif dan penuh energik, aku harus menorehkan tinta emas. Minimal, untuk diri sendiri dan keluarga.
Sebagai title "mahasiswa", wajiblah bagiku menjadi mahasiswa yang sebaik-baiknya mahasiswa. Aku memang bertanggung jawab penuh atas kualitas akademik diriku, terlebih lagi amanah beasiswa di pundakku adalah uang rakyat Indonesia yang harus membuahkan hasil bagi negeri ini. Namun, aku tak boleh berdiam diri hanya dengan berfokus pada prestasi akademik. Pengalaman organisasi adalah salah satu point penting yang harus aku jalani selama masa kuliah, bahkan kalau bisa sampai pasca lulus kuliah.

Selama masa SMK dulu, aku memang senang berorganisasi. Alhamdulillah, dengan tekad dan niat yang baik, begitu banyak pelajaran yang aku dapatkan. Hingga sekarang aku seperti ini, salah satunya jelas karena aku pernah melalui masa SMK yang indah di organisasi. Di awal kuliah, sungguh aku dilema memilih organisasi. Semuanya memiliki kelebihan. Semuanya adalah ladang pahala, kebaikan dan ladang prestasi jika tertanam niat yang baik.

Suatu ketika, aku diundang ke salah satu acara Lembaga Dakwah Fakultas (LDF), yaitu "Meet and Greet Sahabat Muslim FE" yang akan merekrut dan memilih pengemban amanah di forum "Sahabat Muslim (Salim) FE 2015." Mereka mengenalkan tentang Salim Fe begitu lengkap. Kalau Salim FE ini adalah tangan kanan dari LDF (Al-Iqtishodi). Semua fakultas di UNJ memiliki LDF dengan nama yang berbeda-beda dan Forum Salim per angkatan. Umumnya, yang diundang adalah alumni-alumni rohis semasa SMA/SMK. Jelas, semuanya adalah orang-orang yang menurutku pasti sudah mahir dalam organisasi. Peserta yang hadir cukup banyak, terutama akhwat (perempuan) . Setelah perkenalan dan penjabaran oleh panitia mengenai Salim Fe, kami diberi waktu istirahat dan diharapkan kembali lagi ke ruangan karena akan ada pemilihan ketua angkatan forum salim fe 2015. Sebelum istirahat, salah satu temanku dipanggil oleh kakak panitia dan memintanya untuk maju dan mencalonkan diri menjadi ketua angkatan akhwatnya. Namun, terkejutnya aku saat ia malah mengajakku. Wahh... Aku tak mengerti apa yang nanti akan ku katakan saat maju ke depan.

Singkat cerita, seusai istirahat, acara kembali dibuka dengan pemilihan ketua angkatan akhwat dan ikhwan. Semua bisa mencalonkan diri dan maju ke depan untuk menjadi kandidat. Saat itu, belum ada akhwat yang mengajukan diri. Akhirnya, temanku yang tadi diminta oleh kakak panitia benar-benar mengajakku maju ke depan. Dengan penuh pertimbangan, ku beranikan diri untuk maju. Semua kandidat menyampaikan pengalaman organisasi, prestasi, visi/misi atau harapan untuk salim fe ke depan dan kami juga diberi banyak pertanyaan. Entahlah apa yang ku rasa saat itu, campur aduk rasanya. Ku jawab semua dengan keberanian penuh meski sesekali jantungku  berdetak lebih cepat karena aku terkadang bingung dengan pertanyaan yang dilontarkan. :D Akhirnya, dilakukan pemilihan oleh semua peserta dan panitia. Dari dua kandidat akhwat yang tersisa (termasuk aku), dan dua ikhwan juga, terpilih lah satu ikhwan dan satu akhwat. Alhamdulillah, itu bukan aku :D Lega lah saat itu karena aku masih takut mengemban amanah baru di kampus secepat itu. Namun, di luar acara tersebut aku dipilih menjadi ketua akhwat Dep.Pengembangan sumber daya manusia (PSDM). Ini sudah jalan Allah, besyukur Allah terus memberi jalan kebaikan untukku. Aku tidak dijadikan ketua forum angkatan namun dijadikan ketua akhwat dep.PSDM. Bismillah ku jalani semua dengan niat hanya karena-Nya. Semua program kerja kami jalani dengan bersama-sama sebaik mungkin.

Di luar itu, aku dilema memilih antara LDF, Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi dan Administrasi (EA), Econo Chanel dan BSO KSEI. Aku tak tak tahu aku akan memilih yang mana. Sepanjang hari aku terus berpikir dan menimbang-nimbang semuanya. Tak lupa aku meminta petunjuk Allah. Ku yakin, apa pun yang aku pilih, Allah akan menguatkanku dan selalu menemaniku dalam mengemban amanah. Sebelum adanya open recruitment organisasi, KSEI membuka open recruitment untuk magang menjadi panitia di salah satu proker terbesarnya yaitu SELEB (Sharia Economic Celebration) ke 7. Karena rasa ingin tahuku yang besar tentang Ksei, maka aku pun mendaftar menjadi panitia magang di SELEB 7. Sambil menjadi panitia magang, aku pun mencari tahu banyak tentang KSEI, mulai dari bertanya-tanya kepada kakak senior, membaca sosmednya dan lain-lain. Di magang SELEB 7 ini aku menjadi staff sie,acara. Entah kenapa aku tertantang di sie. yang satu ini. Dari magang itu, aku mengenal banyak tentang ekonomi Islam dan tentang KSEI khususnya. Ketertarikanku untuk menjadi pengurus KSEI pun makin menjadi-jadi. Tapi, tetap saja rasa dilema menggerogotiku di masa-masa awal kuliah ini. Pilihan yang berat.....

Nahh... datanglah masa-masa open recruitment kepengurusan 2015/2016 di semua organisasi FE. Satu per satu, organisasi bergiliran merekrut kader-kadernya. Terakhir kali, aku masih saja dibingungkan antara memilih LDF atau KSEI. Sampai aku konsultasi ke beberapa senior. Jawaban mereka semuanya positif, namun kembali lagi akulah yang harus memilih. Ada yang mengusulkan ikut keduanya, namun aku tak sanggup. Sebab.. Entah kenapa aku begitu optimis akan terpilih menjadi punggawa HMJ EA, meski belum mengikuti alurnya. Mungkin, karena aku begitu meniatkan diri di jalan tersebut dari masa Pengenalan Akademik (MPA). Jika benar aku di HMJ EA nantinya, kemudian aku di LDF dan KSEI, menumpuk sudah amanahku. Aku tak ingin memiliki tiga organisasi dalam periode bersamaan. Sebab, amanah kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Satu saja cukup berat, apa lagi tiga. Maka harus kuputuskan.

Setelah tanya ke sana-sini alias konsultasi dan berdo'a minta jawaban Allah, alhasil, aku memutuskan untuk memilih mengikuti dua open recruitment, yaitu HMJ EA dan KSEI.  Jrenggg.. akhirnya, panggilan hati mengarah pada KSEI. Di saat semua organisasi sudah open recruitment, aku tetap menunggu ksei membuka OPREC. Namun, aku tetap memilih organisasi pemerintahan mahasiswa (OPMAWA) yaitu HMJ EA. Yaps, aku mengikuti pendaftaran HMJ EA dan KSEI. Yang awal aku ikuti ialah pendaftaran HMJ EA. Aku mengikuti semua alur pendaftarannya. Aku memang sejak awal meniatkan diri masuk HMJ EA. Begitu semangat dan penuh tekad :D Tapi, pada akhirnya Allah berkata lain. Aku belum berkesempatan untuk bergabung di HMJ EA. Mungkin, KSEI adalah satu-satunya organisasi di tahun awal aku kuliah yang lebih membutuhkanku sebab di organisasi lain sudah memiliki banyak punggawa yang hebat. Ku yakin, setiap organisasi membutuhkan kader-kader berkualitas yang mampu membangun kemajuan FE ke depannya. Sedih iya, tapi tak boleh kecewa, aku harus terus semangat di jalan yang lain. Aku memang ditakdirkan untuk menempuh jalan di KSEI. Jalan baru yang juga menawarkan ladang kebaikan serta ridho Allah.

Sejak saat itu, hatiku semakin mantap. KSEI lah jalan yang Allah pilihkan untuk ku karna Allah tau yang terbaik untukku. Jujur, dulu aku bukan orang yang menyukai pelajaran ekonomi. Tak pernah terpikir untuk kuliah di jurusan yang berhubungan dengan ekonomi, sebab aku merasa bakatku di kependidikan  yang berbau sastra atau bahasa. Namun, lagi-lagi aku tak bisa melawan takdir. Allah memberiku kesempatan menginjakkan kaki untuk kuliah di FE UNJ, suatu jalan yang banyak sekali orang memperebutkannya. Jadi, nikmat ini patut ku syukuri dengan mulai menyukai dan mencintai ilmu ekonomi agar kuliahku berkah dan membuahkan hasil, bukan semata-mata terpaksa atau salah jurusan. Bagiku, takdir Allah tak pernah salah. Maka, jurusan yang kupilih adalah benar sesuai skenario Allah. Next.... Karena aku mulai menyukai ekonomi ditambah aku pernah mengikuti rangkaian proker KSEI, aku pun mulai tertarik untuk belajar ekonomi Islam lebih dalam. Aku percaya, Islam itu indah karena mengajarkan semua hal tentang kehidupan, salah satunya ekonomi. Jadi, aku ingin mencintai Islam salah satunya ya dengan ini, di KSEI.  Di KSEI Aku bisa berdakwah sambil merajut ukhuwah dan belajar ilmiah. 

Di KSEI, aku ditempatkan di staff HRD, jantungnya sebuah organisasi. Inilah jalan baru, ranah baru, semangat baru, keluarga baru dan ilmu baru. "Raih mardhotillah, berjuang syiarkan ekonomi syariah. Allahu Akbar!"
Sebuah jargon yang begitu dalam maknanya. Berjuang bersama-sama untuk menyaksikan kejayaan ekonomi islam di masa depan :)  

So, kalian pun pasti punya jalan masing-masing untuk mencitai Islam. SEMANGAT BERJUANG !!!

Cintai ilmunya, cintai dakwahnya, cintai organisasinya.

:) KSEI FE UNJ 2015/2016 I'm coming for you...