Selasa, 20 Juni 2017

RELEASE PKM UNJ 2017 PART 2

RELEASE PKM UNJ 2017 PART 2
Oleh : Ida Nuraini/Pendidikan Ekonomi/Kelompok 13

            Ada suatu kutipan yang menggugah dari Ridwan Kamil. “Negeri ini butuh banyak pemuda pencari solusi, bukan pemuda pemaki-maki.” Secara langsung, quotes tersebut mengajak pemuda menjadi orang yang selalu berpikir kreatif dan kritis dalam memberi solusi atas segala persoalan bangsa yang semakin kompleks ini. Ya, bukan pemuda yang kerjanya hanya mengomentari dan memaki-maki. Sebab, negeri ini akan tetap seperti yang dilihat jika tak diubah dengan tindakan. Maka, pemuda perlu memahami peran dan jalan juang yang bisa ditempuhnya.
            Inilah salah satu jalan yang dipilih oleh mahasiswa/i UNJ dalam memaksimalkan potensi dan belajar menjadi pemimpin yang siap menyongsong masa depan. Semangat Ramadhan masih terus terasa oleh kami pemuda/i Universitas Negeri Jakarta yang kembali mengikuti rangkaian Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa UNJ 2017, tepatnya PKM UNJ Part 2. Bulan yang suci ini tidak menyurutkan semangat dan langkah para peserta untuk mengikuti PKM UNJ Part 2. Justru, rasa ingin tahu yang besar mengajak kami untuk aktif dalam tiap rangkaian acara.
            PKM UNJ Part 2 ini terdiri dari 2 hari pelaksanaan atau 2 jilid. PKM UNJ 2 Jilid 1 dilaksanakan pada hari Sabtu, 17 Juni 2017. PKM UNJ 2 Jilid 2 dilaksanakan pada hari Minggu, 18 Juni 2017.   
PKM UNJ 2 Jilid 1
            PKM UNJ 2 Jilid 1 yang berlangsung pada Sabtu, 17 Juni 2017 bertempat di Aula Lantai 8, gedung Ki Hajar Dewantara, Kampus A UNJ Rawamangun Muka. Para peserta mulai memasuki ruangan untuk presensi dan persiapan sekitar pukul 08.30 WIB. Selanjutnya, untuk menambah keberkahan acara, maka seperti biasa acara pun dibuka dengan pembacaan tilawah dan saritilawah. Berikut adalah rangakain acaranya.



 
1)      Materi “Manajemen Isu”
Materi ini dibawakan oleh Dr. H. Arya Shandiyudha, S.Sos, M.Sc. Beliau merupakan staff ahli K.1 DPR serta selaku pengamat politik internasional. Materi dimoderatori oleh Ilham Mubarok selaku komandan Green Force 2016. Berikut adalah ringkasan materinya.
·         Ada beberapa gaya organisatoris
-Organisatoris pekerja, fokus pada tupoksi/proker
-Pemikir/thinker
-Organisatoris lobbies
-Organisatoris engineering, ibarat designer organisasi
-Organisatoris selebriti, sadar penampilan
-Organisatoris leader, opinion leader, tampil dengan ide dan bisa meyakinkan orang
·         Manajemen isu tidak lepas dari media. Apa pun latar belakang medianya, kita harus mampu me’leading isu
·         Manajemen isu bukan hanya bicara  tapi bagaimana ide organisasi dikelola dan disampaikan ke publik. Manajemen isu adalah manajemen opini yang sedang terjadi dan berkembang.
·         Agar dikutip oleh media, informasi itu harus :
-Penting, menarik, quotable dan unik
-Ada press release ke media
-Setting agenda media
-Berteman dengan media
-Laporan
·         Wawancara
-Juru bicara tidak boleh kosong sebab media menginginkan tambahan informasi
-Media menginginkan konfirmasi, maka maksimalkan kapasitas
-Media butuh justifikasi tentang opini, maka harus berhati-hati
-Media hendak mengadu pendapat
·         Maka bekal yang perlu dipersiapkan :
-Banyak membaca dan update info terkini
-Scanning dan screening
-Tegaskan pokok ucapan
-Pengaruhi alur
·          8 tema penting lainnya :
1.Pentingnya media massa : media organisasi, media relasi dan networking
2.Debat dan diskusi di parlemen
3.Berdebat mengenai UU
4.Mengembangan kebijakan baru yang melayani publik pemilih (bagaimana suara rakyat)
5. Analisa dan investigasi hal yang menjadi perhatian
6.Memaparkan petisi yang menjadi perhatian kelompok kepentingan
7.Pengelolaaan depil
8.How to deal with people:
   -Bukan dengan media tapi awak media
   -Bukan dengan isu tapi dengan anchor
2)      Post Test
Tes ini berlangsung setelah adanya materi oleh pembicara guna mengetahui sejauh mana pemahaman peserta terkait materi yang telah disampaikan. Tes ini dengan diberikan beberapa pertanyaan yang wajib dijawab secara tertulis oleh tiap peserta.
3)      Presentasi Hasil Kunjungan Kelompok
Setelah materi berlangsung, sebelum istirahat ada presentasi dari kelompok 5 terkait hasil kunjungan ke Kementerian dan ke BEM BSJB. Presentasi baru dilaksanakan oleh kelompok 5 karena waktu yang terbatas sehingga tidak memungkinkan jika semua kelompok dipersilakan pada hari tersebut.

4)      Diskusi Kelompok
Selesai istirahat dan sholat, tibalah saatnya beranjak ke acara selanjutnya. Yaitu, diskusi kelompok terkait beberapa isu dari luar kampus yakni skala nasional. Peserta dibagi menjadi 4 kelompok secara acak untuk melingkar dan berdiskusi.
-Kelompok 1 : Hak Angket DPR
-Kelompok 2 : Pencabutan Subsidi Tarif Dasar Listrik
-Kelompok 3 : Reklamasi Teluk Jakarta
-Kelompok 4 : Kejahatan Seksual pada Anak
Diskusi berlangsung aktif dengan dipandu oleh 1 fasilitator dari Departemen Sospol  BEM UNJ dalam tiap kelompok. Selain diskusi untuk memahami isu yang diberikan, peserta juga diberi kesempatan untuk mempersiapkan sosio drama yang menggambarkan manajemen isu tiap kelompok.
5)      Sosio Drama
Selesai diskusi dan membagi peran untuk drama, tiap kelompok pun maju untuk menampilkan karyanya tersebut. Setiap penampilan diberikan komentar dan saran oleh para fasilitator guna memberikan pemahaman lebih jauh dalam mengelola manajemen isu. Ada pun urutan majunya ialah kelompok 3, kelompok 1,kelompok 4 dan terakhir kelompok 2. Dari drama ini, para peserta belajar bagaimana caranya memahami dan peka terhadap isu yang berkembang di masyarakat dan kemudian melakukan penelitian dan pengkajian sebelum akhirnya menginformasikan pada publik dan memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi.


6)      Penutup
Dengan berakhirnya sosio drama maka selesai lah rangkain PKMUNJ 2 Jilid 1 ini. panitia pun memberikan informasi tambahan untuk acara esok hari. Acara ditutup dengan doa yang khusyu’ dari panitia dan peserta.

PKM UNJ 2 Jilid 2
     Rangkaian PKM UNJ 2 jilid 2 berlangsung pada hari Minggu, 18 Juni 2017 di Aula Daksinapati Gedung FIP UNJ, Kampus A, Rawamangun Muka. Acara dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dengan adanya pembukaan oleh MC, do’a, tilawah dan saritilawah. Meski dua hari berturut-turut acara berlangsung, peserta tetap antuasias dan aktif selama mengikuti jalannya acara. Sebab, perjalanan yang panjang ini pasti akan berbuah kebaikan dan menjadi kontribusi nyata.
     Berikut adalah rangkaian kegiatan dalam PKM UNJ 2 Jilid 2.



1)      Presentasi Hasil Kunjungan Kelompok
Bagi 14 kelompok lainnya yang belum presentasi hasil kunjungan, di sinilah waktunya panitia memberikan kesempatan untuk maju. 5 kelompok yang inisiatif maju di awal akan diberikan nilai tambahan sebagai apresiasi dari panitia. Namun, kelompok lain pun tak mau kalah, tetap maksimal dalam menyampaikan hasil kunjungannya ke kementerian dan juga ke BEM BSJB. Meski ada beberapa kelompok yang belum sempat kunjungan langsung ke bem atau ke kementerian, mereka tetap menyampaikan perkembangan atau progress yang telah dicapai sehingga pemaparannya tetap dapat dipahami oleh pserta yang lain. Presentasi berlangsung hingga jam istirahat,kemudian dilanjut sampai sekitar pukul 14.50 WIB.



2)      Diskusi Kelompok terkait Tata Kelola Kampus
Setelah selesai semua kelompok menyampaikan hasil kunjungannya, panitia membagi peserta dalam 4 kelompok diskusi secara acak. Diskusi dipandu oleh  1 orang fasilitator dari pengurus BEM UNJ. Tiap kelompok terdiri dari perwakilan kelompok 1-15 agar diskusi berjalan lancar dan mendapatkan isu yang akan menjadi pokok bahasan. Berikut adalah pelaksanaan diskusinya
-4 kelompok besar membentuk lingkaran
-Tiap perwakilan kelompok 1-15 dalam lingkaran tersebut menyampaikan hasil atau masalah dari tata kelola kampus yang sudah dibuatkan angket dan sudah dikunjungi
-Masalah-masalah tersebut dicatat oleh fasilitator
-Dari masalah-masalah tersebut, dikerucutkan menjadi 1 fokus yang akan dibahas
-1 masalah inti pun dibahas bersama dengan adanya tanggapan,kritik dan solusi dari para peserta dalam kelompok
-Selama pembahasan tetap dipandu oleh fasilitator dan dicatat oleh seorang notulen
-Hasil diskusi akan diberikan kepada Departemen Dalam Negeri BEM UNJ sebagai bahan kajian atas masalah internal kampus yang akan membantu dalam menemukan solusi untuk diajukan ke pihak kampus yang berkaitan.
3)      Pengumuman Tambahan dan Penutup
Dengan berakhirnya diskusi kelompok besar, maka selesailah rangkaian PKM UNJ 2 Jilid 2 ini. Di penghujung acara, panitia memberikan beberapa informasi tambahan terkait penugasan individu dan kelompok, timeline PKM UNJ 3 dan lain-lain kepada para peserta. Wajah-wajah siap untuk menanti PKM UNJ 3 pun semakin nampak. Namun, tetap harus menambah semangat dalam mempersiapkan segalanya demi kontribusi yang terbaik di rangkaian acara terakhir nanti. Acara pun ditutup dengan doa  bersama yang dipimpin oleh MC.

Sampai jumpa di PKM UNJ 3 J

Sabtu, 17 Juni 2017

KISAH SUKSES PEMUDA PENGUSAHA SYARIAH: ELANG GUMILANG


            Bicara soal pengusaha, begitu banyak pengusaha muda di Indonesia yang berhasil meraih kesuksesan dan memberikan inspirasi. Salah satunya ialah Elang Gumilang. Pemuda kelahiran Bogor, 6 April 1985 ini telah berhasil mengepakkan sayapnya untuk meraih sukses sambil bermanfaat bagi orang lain di bidang bisni property. Kini, di usianya yang baru menginjak 32 tahun dan masih terbilang muda, perusahaan property yang dipimpinnya telah memberikan keuntungan milyaran rupiah tiap tahunnya. Semuanya mampu ia raih dengan do’a, kerja keras dan penuh optimis sejak masa SMA. Tak heran, ia menjadi salah satu sosok pemuda yang paling menginspirasi dan bersahaja.
             Elang Gumilang adalah anak sulung dari 3 bersaudara. Orang tuanya bernama H. Enceh dan Hj. Prianti. Elang telah menikah dengan teman sekampusnya Detri Sri Anggraini tahun 2009 silam. Meski ia dalam keadaan keluarga yang berkecukupan, perjalanan hidupnya tetap ia jalani dengan sederhana, kerja keras dan mandiri. Hal itulah yang ternyata menumbuhkan jiwa wirausaha amat kental dalam dirinya. Sebelum menjadi pengusaha property yang sukses seperti saat ini, ternyata liku-liku hidupnya amatlah mengaharukan dan berkali-kali ia menghabiskan jatah gagal. Semua ia mulai dari nol hingga membuatnya memiliki modal pengalaman yang mumpuni dalam berbisnis. Ia memulai memberanikan diri untuk berwirausaha sejak masih masa SMA. Ia memiliki target untuk bisa mengumpulkan 10 juta rupiah sebelum lulus SMA, yang kelak uangnya akan digunakan untuk membiayai kuliahnya. Ia sama sekali tidak ingin dibiayai oleh orang tuanya sepeser pun. Ia membulatkan tekad untuk bisa membiayai kuliah dari hasil jerih payahnya sendiri.
            Awalnya, demi mendapat uang 10 juta tersebut, ia mencoba berjualan donat keliling sekolah-sekolah di sekitar Bogor. Ia tak malu dan tetap yakin untuk mampu berkuliah dengan hasil jualannya. Sampai akhirnya, orang tua Elang pun mengetahui pekerjaannya dan memintanya berhenti sebab ujian sudah amat dekat. Akhirnya, ia memutar otak dan mencari ide lain untuk menghasilkan uang. Dengan kesukaannya pada bisnis, ia pun mengandalkan kemampuannya untuk mengikuti berbagai perlombaan di bidang bisnis dan marketing. Qadarullah memang rezeki dan nasib baik berpiha padanya. Ia berhasil menjuara lomba dari IPB, yakni Java Economic Competition se Jawa. Begitu pula saat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia menyelenggarakan kompetisi Ekonomi, Elang sukses menjadi juara ketiga. Uang untuk kuliahnya pun berhasil terkumpul dari berbagai lomba yang dijuarai.
            Tidak berhenti sampai di situ. Pola pikirnya yang semakin maju dan jiwa bisnis yang sudah melekat membuatnya terus menekuni diri menjadi pengusaha apa pun itu. Saat akhirnya ia berhasil menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB tanpa tes, semua waktu kuliahnya tidak ia sia-siakan. Dengan modal 1 juta rupiah, ia mencoba berjualan sepatu di kampus. Hanya butuh waktu 1 bulan, ia berhasil meraih uang 3 juta rupiah. Sayangnya, setelah berjalan beberapa tahun, supplier yang digunakannya menurunkan kualitas sepatu. Bisnis sepatu pun sirna. Selanjutnya, dengan melihat keadaan sekitar membuat kepekaannya bertambah. Ia melihat bahwa lampu-lampu di kampus sudah mulai redup. Dengan ide cemerlangnya, ia pun berhasil menembuskan proposalnya kepada piha Philips. Ia berhasil membuat Philips menyetok lampu-lampu di kampusnya. Tiap penjualannya, ia mendapatkan 15 juta rupiah.
            Setelah ia menyadari bahwa bisnis lampu itu musiman, ia kembali mencari ide bisnis lain. Mulailah terpikir untuk berjualan minyak goreng ke warung-warung. Namun ternyata usaha ini membutuhkan otot yang amat kuat dan menyita waktu kuliahnya. Ia pun beranjak mencari ide lain sambil berkonsultasi dengan dosen dan beberapa pengusaha. Setelah mendapat berbagai masukan, ia merintis bisnis Lembaga Bahasa Inggris di kampus bersama rekan-rekannya. Karena lembaga kursus itu ditangani secara profesional dengan tenaga pengajar dari lulusan luar negeri, pihak Fakultas Ekonomi mempercayakan lembaganya itu menjadi mitra.
            Di tengah-tengah perjalanannya itu, ia berfikir berbicara dengan hatinya sendiri “Mengapa kondisi saya begini? Padahal saya di IPB hanya tinggal satu setengah tahun lagi. Semuanya saya sudah punya, apalagi yang saya cari di dunia ini ?.” Gejolak ini membuat suatu ilham datang pada dirinya. Ia bermaksud untuk membangun bisnis rumah layak huni dan sederhana bagi orang-orang yang kurang mampu. Masalah saat itu adalah modal. Namun masalah tersebut dapat selesai karena sahabatnya memiliki kerabat orang kaya yang bersedia membantu sebagai pemberi jaminan. Saat itu pula, ada tanah di kawasan Pasir Orai, Bogor dengan harga 1 Milyar lebih dengan luas 4,5 hektar yang dijual. Atas jaminan saudara teman tersebut, Elang Gumilang berani mengambil KTA (Kredit tanpa Agunan) di bank sebesar Rp 150 juta. Dan setiap bulannya, ia wajib mengangsur Rp 8,7 juta selama total dua tahun.Namun kehendak Allah berkata lain, kerabat sahabatnya itu meninggal dunia. Karena harus membayar cicilan KTA, Elang Gumilang bekerja keras. Elang Gumilang sempat menjadi sales perusahaan developer. Menariknya, selama 6 bulan Elang Gumilang dapat menjual 40-an unit rumah. Ia pun berhasil mengikuti tender rehabilitasi sekolah di Jakarta Barat dan mampu melunasi cicilan bank tersebut.
            Keinginannya untuk menjual rumah murah pun dibantu oleh 5 orang temannya. Ia berhasil mengumpulkan 340 juta dan di atas lahan 4,5 hektar yang dibelinya, Elang Group membangun 450-an unit rumah dengan 2 tipe, yaitu tiper 22 dengan luas tanah 60 m2 dan tipe 36 dengan luas tanah 72 m2. Saat itu, ia hanya mengandalkan iklan melalui koran lokal dalam melakukan marketing. Karena harganya yang murah fasilitasnya memadai, maka semua unit terjual habis di awal penjualan. Ia pun semakin mengembangkan bisnisnya dan menerima banyak permintaan. Ia ingin terus membuat orang-orang mampu membeli dan tinggal di rumah yang murah dan layak. Ia juga menargetkan mampu memperkerjakan 100 ribu orang dalam bisnisnya. Semua kerja kerasnya membuat ia berhasil mendapatkan banyak perhargaan. Di antaranya ialah pemenang pertama Wirausaha Muda Mandiri 2007, Lelaki Sejati Pengobar Inspirasi 2008, Man of the Year 2008 dari Radar Bogor, Pemuda Pilihan 2008 dari TV One, dan Indonesia Top Young Entrepreuner 2008 dari Warta Ekonomi.
            Hal lain yang membuat Elang patut menjadi salah satu sosok inspiratif ialah bisnisnya yang syariah. Mulanya, ia memang mengandalkan bank konvensional dalam membantu pembiayaan bisnis yang dirintisnya. Hingga akhirnya, ia sadar bahwa ternyata selama ini uang yang ia bayarkan ke bank amat besar nilai bunganya, di mana semua itu adalah riba. Ia menjadi takut bisnisnya tidak berkah dengan hutang bank yang bernilai riba. Ia pun memilih jalan lain untuk mengatasi hal tersebut. Ia tidak mau terus menerus dalam keadaan terlilit hutang ditambah dengan menanggung dosa riba atas usahanya.
            Hal yang ia lakukan pertama kali adalah memindahkan utangnya ke bank syariah. Dengan cara ini ia pun bisa terbebas dari bunga bank yang selalu bertambah dan membengkak. Kedua, ia terus meningkatkan penjualan rumahnya agar mampu melunasi seluruh hutangnya tersebut. Ketigas, saat ada penawaran proyek dari Sedco Saudi Arabia senilai 270 milyas, ia enggan berhutang lagi kepada bank. Melainkan, ia menerbitkan sukuk atau obligasi syariah. Garuda, pertamina dan perusahaan lain pun membeli sukuknya hingga total modalnya mencapai 400 milyar. Lunas lah semua hutangnya di bank. Sejak saat itulah ia selalu menerapkan bisnis syariah dalam perusahaannya. Jauh dari bunga, melakukan bisnis dengan diniatkan amal, jujur, dan segala aktivitas bisnisnya diperhatikan halal dan baiknya.
            Ia selalu percaya dan termotivasi oleh surah Ali Imran ayat 26 yang intinya bahwa Allah berkehendak memberikan kerajaan dan kemuliaan pada siapa pun yang dikehendaki. Allah pun berkehendak mencabut semua itu atas kehendakNya. Hal itu membuat Elang sadar dan terus rendah hati. Ia mengatakan bahwa semua yang ia miliki hanyalah amanah yang sewaktu-waktu bisa Allah ambil. Ia hanya mengelola, bukan memiliki. Ketika ia meninggalkan riba, ia amat merasa bahwa asetnya kian bertambah. Semuanya terasa berkah. Nilai syariah lainnya ialah semua uang atau rumah yang ia kelola selalu disisihkan untuk hak orang lain. Ia pun tak terlewat untuk selalu menjalankan shalat dhuha, menginfaqkan sebagian hartanya untuk sedekah dan zakat, mendirikan yayasan atau sekolah serta rumah untuk yatim piatu dan dhuafa, mendirikan masjid untuk umat, serta kehidupan sederhana di tengah hartanya yang berlimpah. Sungguh, di balik kekayaannya itu, ia tidak menikmati semuanya sendirian untuk berhura-hura, namun justru diajak orang banyak untuk merasakan rezekinya. Begitulah, ketika ekonomi syariah mengakar kuat dalam diri seseorang. Bahkan hidupnya pun akan selalu diwakafkan untuk orang lain. Harta yang banyak tidak menjadi tolak ukur kebahagiannya, melainkan kemaslahatan umat yang menjadi prioritasnya. Semoga, Allah Swt senantiasa menjadikan kita hamba yang selalu bersyukur dan senang berbagi.

Jakarta, 18 Juni 2017
-Ida Nuraini-
...............................
..............................
Referensi :

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1558709594439345&substory_index=0&id=1438311179812521

Senin, 12 Juni 2017

RELEASE PKM UNJ 2017 PART 1

PELATIHAN KEPEMIMPINAN MAHASISWA UNJ
(PKM UNJ) PART 1
TAHUN 2017
Oleh : Ida Nuraini, Pendidikan Ekonomi 2014, Kelompok 13

JILID 1, MINGGU 04 JUNI 2017
            PKM UNJ adalah program tahunan yang diadakan oleh BEM UNJ dalam rangka memberikan pembekalan ilmu dan praktik terkait persiapan diri pemuda/i di masa depan yang kelak akan menjadi pemimpin. Kapasitas materi dan waktunya pun berbeda dengan PKM ditingkat prodi maupun di fakultas. Di tingkat universitas ini, mahasiswa lebih ditempa untuk menjadi pemuda yang lebih peka terhadap lingkungan masyarakat dan berkembang lebih matang untuk menghadapi segala tantangan dalam rangka memajukan Indonesia. Di tahun ini, rangkaian acaranya terbagi menjadi 3, yaitu PKM UNJ 1, PKM UNJ 2, dan PKM UNJ 3. Tiap rangkaian terbagi atas 2 jilid dengan waktu yang berbeda. Tema yang diusung ialah “Pemuda Masa Kini, Pemimpin Masa Depan”. Diharapkan, mahasiswa semakin sadar bahwa perannya hari ini akan menentukan panggung kepemimpinannya di masa depan. Sehingga, kita semua bisa mempersiapkannya lebih bijak dan penuh kesungguhan.
            (Minggu, 04 Juni 2017) telah diadakan kegiatan PKM UNJ 1 di Gedung Sertifikasi Guru Lantai 1. Di awal kehadiran, para peserta yang beragama Islam melaksanakan shalat sunnah dhuha terlebih dahulu sebelum memulai presensi. Hal ini tentunya insyaa Allah akan menambah keberkahan acara dan tetap membuat ibadah berjalan lancar di bulan ramadhan. Kemudian, presensi dilakukan kurang lebih pada pukul 09.00 sampai pukul 09.30.  Barulah MC membuka acara, dilanjut dengan tilawah Al-Qur’an dan jargon “Pemuda Masa Kini, Pemimpin Masa Depan”. “Hidup Mahasiswa!” Hidup Rakyat Indonesia!”. Dari pagi sampai siang hari ini disebut dengan Briefing. Di mana rangkaiannya terdiri atas :


1)      Pemberian informasi terkait Time line acara, pembagian kelompok, penugasan individu dan kelompok, serta menyepakati peraturan bersama oleh tim acara


2)      Kumpul bersama kelompok masing-masing
Setelah waktu zuhur, para peserta kembali lagi ke ruangan dan barulah dimulai PKM UNJ Part 1 Jilid 1 sekitar pukul 13.30. PKM UNJ 1 ini diisi dengan :




1)      Materi Public Speaking oleh Bambang Irawan selaku Koordinator Pusat BEM Seluruh Indonesia Tahun 2015. Beliau berasal dari Universitas Lampung.  Materi ini dimoderatori oleh Rakha Ramadhana, Mawapres Utama UNJ 2017.
2)      Tanya jawab
3)      Post Test terksait materi

Berikut adalah ringkasan materi Public Speaking”
1)        Public speaking :
-Proses interaksi
-Opini Publik
-Menanamkan keinginan baik
-Kepercayaan atau citra baik
Jadi, public speaking adalah proses interaksi yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan menanamkan keinginan yang baik, dalam rangka  mendapatkan kepercayaan atau citra baik. Citra baik yang dimaksud di sini lebih tepatnya bagi organisasi.
2)      Ada pun tujuan dari adanya public speaking adalah untuk mendapatkan citra positif organisasi, mendukung program organisasi, dan mengembangkan sinergisitas fungsi organisasi
3)      Cara membentuk citra positif organisasi di masa kini ialah dengan beberapa cara:
-Media
Organisasi dapat mengembangkan media sosial yang dimilikinya untuk menimbulkan citra dan kepercayaan publik. Sebab, media sosial kini mampu mengubah segala sesuatu yang tak terlihat jadi terlihat, media sosial juga menjadi pintu awal masyarakat luar melihat keadaan organisasi
-Pengemasan konten
Konten yang baik harus bisa diterima oleh masyarakat atau semua golongan
-Menjalin relasi dan lobi
Pola dalam membangunnya berbeda-beda, tergantung dengan siapa dan level apa yang ada dalam proses interaksi tersebut.
4)      Pembicara juga sering kali menceritakan bagaimana beliau bisa menggunakan upaya lobi dan public speakingnya dalam mempengaruhi orang lain selama beliau menjadi mahasiwa hingga saat ini. Sehingga, para peserta merasa begitu bersemangat mendengarkan materi yang dibawakan.

Dengan adanya tanya jawab dan post tes bagi peserta, maka berakhirlah rangkaian PKMUNJ 1 Jilid 1 ini. Acara ditutup dengan do’a yang khusyu’ dan peserta dipersilakan kembali ke rumah masing-masing untuk mempersiapkan jilid ke 2.




JILID 2, SABTU, 20 JUNI 2017
            Rangkaian PKM UNJ 1 JILID 2 dilaksanakan hari Sabtu, 10 Juni 2017 di ruang 304-305, gedung K.H Hasyim Ashari, Kampus A UNJ. Acara berlangsung sekitar mulai pukul 09.00 WIB.  Peserta masih terus semangat dan antusias untuk mengikuti setiap rangkaiannya. Seperti biasa, acara dimulai dengan pembukaan MC dan tilawah, serta pekikan jargon yang terus membangunkan semangat.
            Acara jilid 2 ini berlangsung dengan beberapa acara, yaitu :



1)      Materi “Rekayasa Sosial” oleh Muhammad Rusdi selaku Deputi Presiden KSPI. Materi dimoderatori oleh Taufan Ario Bimo.
2)      Tanya Jawab
3)      Post Test materi 1
4)      Istirahat dan sholat zuhur




5)      Materi “ Urgensi Counter Inttellegence” oleh Moses  Caesar Assa, S.Pd, M.Sc dari Komisi 1 DPR RI. Acara dimoderatori oleh Mahmud Badarudin.
6)      Diskusi Kelompok untuk menggali isu di internasional, Indonesia atau pun di kampus
7)      Penyampaian isu tiap kelompok
8)      Tanya jawab
9)      Post Test Materi 2
Kedua materi yang disampaikan oleh pembicara dari hari ke hari semakin menarik minat para peserta. Sebab, materi-materi di dalamnya merupakan materi yang amat dibutuhkan mahasiswa dan pemuda yang kelak menjadi pemimpin di masa depan. Dengan adanya materi tersebut, mahasiswa menjadi tahu bagaimana keadaan negara kita sesungguhnya yang selama ini belum kita ketahui. Kita pun jadi memiliki bekal dan keberanian dalam bergerak mengawal segala peraturan dan perubahan di Indonesia ini.

Berikut adalah ringkasan materinya.
1)        Materi “Mahasiswa dan Perubahan Sosial (Rekayasa Sosial)”
·         Rekayasa sosial adalah upaya untuk melakukan tindakan, sikap atau perilaku dalam mempengaruhi orang atau lingkungan sosial dalam melakukan tindakan yang sesuai.
·         Mahasiswa, kaum muda dan peradaban
-Mahasiswa adalah generasi harapan bangsa
-Mahasiswa sebagai kaum cendekia, memiliki keilmuan dan nalar serta daya kritis tinggi, maka mereka adalah generasi penerus peradaban
-Mahasiswa dan pemuda bukan hanya agen perubahan bangsa, tapi juga aktor utama dalam perubahan yang berada dalam sistem
·         Definisi perubahan sosial
-Perubahan sosial dalam masyarakat sebagai akibat dari ketidaksesuaian unsur-unsur nilai dan norma yang dianut selama ini
-Perubahan sosial : perubahan dalam segi fenomena sosial dan berbagai tingkat kehidupan masyarakat
·         Tujuan perubahan sosial : terciptanya tatanan sosial masyarakat ekonomi, budaya, politik yang lebih baik
·         5 instrumen utama dalam perubahan sosial : pengetahuan gagasan dan kreasi(ideologi dan agama), modal sosial, modal capital, teknologi, birokrasi atau rezim serta strategi
·         Contoh perubahan sosial
-Revolusi para nabi serta rasul untuk melawan ketimpangan sosial
-Rekayasa pada abad pertengahan yang melahirkan konsep industri dan modernisasi
-Kemerdekaan RI
·         Paradoks dan tantangan Indonesia
-PDB negara tembus dalam 20 besar dunia,jauh di atas negara-negara ASEAN
-Data komnas HAM, 72% lahan Indonesia hanya dikuasai segelintir orang
-50% uang beredar sekitar 5.142 T dikuasi oleh50 konglomerat keuangan
-Indeks pembangunan manusia peringalt 111 dari 187 negara dengan point 0,684

2)        Materi “Urgensi Counter Intellegence”
·         Segala sesuatu untuk mempertahankan sebuah bangsa dan negara
·         Counter Intelegence ? (Kontra Inteljen)
-Jika inteljen adalah tentang menemukan dan menggunakan informasi untuk memenangkan kontes,
-Maka kontra-inteljen adalah tentang mengalahkan lawan-lawannya untuk melakukannya dengan menghadapi/memanipulasi informasi yang relevan
·         Kepentingan nasional
Terdapat dalam aline 4 Pembukaan UUD 1945
·         Kontra Intelejen, apa yang dilakukan?
Membawa sinyal masa depan.
-Bagaimana isu-isu yang muncul atau yang sedang berkembang
-Isu diinterpretasikan
-Dengan itu bisa membaca sinyal-sinyalnya yang akan terjadi di masa akan datang
-Isu yang muncul bisa dilihat dari masa lalu
Contoh : Pemberontakan di Indonesia (PKI)
·         Weak Signals
-Isu yang hadir di masa kini tidak signifikan dapat memberitahu kita di masa depan
-Jika tidak diantisipasi maka akan menjadi perubahan yang tiba-tiba
·         Menentukan Wild Card
1)      Identifikasi Isu-isu
2)      Fungsi intelejen untuk antisipasi : proxy war, serangan cyber dan konflik media sosial
·         Mengantisipasi perubahan
-          Melakukan tracking weak signal
-          Mengklasifikasi waktu signal tersebut dalam sebuah trend dan kecenderungan munculnya signal
-          Menganilis dan membuat skenario


Rangkaian PKUM UNJ 1 Jilid 2 ini memberikan kesan amat baik yang dirasakan oleh para peserta. Hal tersebut ditandai dengan pemahaman materi dan aktifnya tanya jawab serta diskusi yang berlangsung. Semoga semangat peserta akan terus berlanjut sampai akhir.