Jumat, 27 Januari 2017

SURAT CINTA UNTUK BUNDA



Desingan angin melambai di depan kelopak mataku..
Bahkan seringkali menyapaku dalam sepi dan senyapku...
Sejuk, tenang dan damai jiwaku..
Meniupkan muara kasihmu, hingga sampai jauh di dasar hatiku...
Aku termenung dan terpaku
Seketika terbayang sosok dirimu...
Waktu demi waktu
 tak ada lelah yang melebihi indahnya senyummu..
Tak ada lara yang melebihi dalamnya nasihatmu...
Dan tak ada air mata tanda engkau menyerah jalani langkahmu...
            Bunda...
            Terimakasih telah menjadi  mentari dalam dunia ini..
            Kau pancarkan cinta dan kasih tiada henti...
            Hingga kini ku di sini
            Di dunia yang begitu menantang diri..
            Karena do’a dan cinta yang kau beri
Aku bahagia berlari dan terhenti menanti mimpi...
Bunda...
Tapi terkadang aku terlalu asyik dengan duniaku..
Hingga bola matamu kian mengisyaratkan padaku
Bahwa engkau merasa sepi  ...
Bunda...
Tiap malam kau berdiri di atas sajadahmu
Dengan segenap keteguhanmu..
Kau lantunkan nada-nada do’a pada Yang Kuasa..
Berharap buah hatimu kelak tumbuh menjadi kebanggaan..
Air mata terurai deras membasahimu
Kala hidup kian melaju penuh duka
Tapi kau berkata
Bahwa kau harus tetap tegar disamping anak-anakmu...
Bunda...
Aku tau kuasa menghapus air matamu... aku tak mampu...
Aku terlalu takut bunda...
Tapi..
Aku pun khawatir... gemetar diri ini
Aku takut kehilanganmu..
Karna waktu terlalu singkat hingga aku jarang memelukmu...
            Bunda...
            Sungguh ku ingin memelukmu dan merasakan kehangatanmu...
            Ingin ku tersungkur di hadapanmu
            Tuk berkata... 
            Bunda... aku begitu menyayangimu..
            Bunda... maafkan kesalahanku yang pernah menyayat hatimu...
            Saatku marah dan kasar kepadamu...
            Bunda... kaulah cinta terindah dalam taman duniaku...
            Bunda... kaulah malaikat tak bersayap
            Yang selalu hadir menebarkan cinta sepanjang hayatku...

Bunda..
Kau pasti ingat saatku merintih...
Bunda.. aku sakit.. aku ingin ditemani bunda...
Aku tidak ingin lama-lama  dalam kesakitan...
Bunda.. kapan aku sembuh? Aku tidak kuat...
Rintihanku tak pernah jadi beban untukmu...
Justru kau menangis dan menangis
Menadahkan tangan mendoakan anakmu..
Kala kesakitan menjalar ke tubuhku...
Dan kau rela menghabiskan waktu untuk merawatku...
            Tapi bunda...
            Kala kau sakit
            Perhatianku tak sepenuh perhatianmu...
            Tak seperti belaian tanganmu yang begitu lembut merawatku
            Bahkan kau tetap terlihat cerah secerah mentari..
            Maafkan aku bundaa... maaf...
Ya Rabbii....
Jagalah bunda dalam tiap detik langkahnya...
Luapkanlah cintamu dalam hidupnya...
Jangan biarkan ia terus menangis dan bersedih
Karna ku tau dia adalah wanita terhebat...
Wanita setangguh baja dan selembut kapas..
Dialah wanita penghuni syurga-Mu yang terbaik...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar