RESUME BUKU
Judul Buku :
Agar Bidadari Cemburu Padamu
Penulis :
Salim A. Fillah
Penerbit :
Pro-U Media
Tebal Buku :
280 Halaman
Diresume
oleh : Ida Nuraini
“Di dalam surga itu terdapat bidadari-bidadari yang
sopan menundukkan pandangannya. Tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum
mereka. Tidak pula oleh jin.” (Ar-Rahman : 56). Begitulah bunyi ayat Allah yang
membuka pandangan kita, terutama kaum hawa bahwa ternyata Allah benar-benar
menciptakan banyak bidadari di surga yang luar biasa sifat dan sikapnya.
Membaca ayat ini mungkin sontak membuat kita sebagai wanita merasa minder dan
cemburu. Iya kan? :D Ya, sebab cemburu itu manusiawi, terlebih lagi pada
wanita. Namun cemburu di sini dalam hal kebaikan, di mana wanita dunia pun
menginginkan kemuliaan dan kesucian bak bidadari atau bahkan ingin melebihinya.
Namun jangan khawatir, karena ternyata bidadari surga bisa cemburu lohh kepada
wanita dunia. Yuk simak berikut ini ukhti.
Ummu Salamah pernah bertanya kepada Rasulullah Saw,
dan sedikit kutipan percakapannya ialah “Yaa Rasulullah, manakah yang lebih
utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli (bidadari surga)?”
Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama
daripada bidadari-bidadari seperti kelebihan apa yang nampak dari apa yang tak
terlihat.”
Ummu Salamah kembali bertanya, “mengapa wanita-wanita
dunia lebih utama?”
Beliau kembali menjawab “Karena shalat mereka, puasa
mereka dan semua ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah
mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya
berwarna hijau, perhiasannya kekuningan, sanggulnya mutiara, dan sisirnya
terbuat dari emas.....”
Masyaa Allah. Begitu merinding dan melayang bukan,
setelah membaca perkataan Rasulullah? Bagaimana tidak ukhti fillah? Ternyata,
kita bisa lebih mulia dan membuat bidadari surga cemburu atas kecantikan fisik
dan hati kita. Ya, kecantikan yang begitu terpancar atas cintanya Allah pada
wanita-wanita yang menghabiskan masa hidupnya untuk mengenal, mendekat, dan
melakukan ibadah atas dasar cinta pada Allah, yaa hanya Lillah yang menjadi
landasan kuatnya.
Maka ukhti fillah, kini bukan lagi kita harus
bertanya-tanya, “Mengapa Allah menjadikan wanita dalam Islam begitu terkekang,
terbatas dan banyak aturan? Kok ribet banget sih, jadinya kan wanita gak bisa
eksplor diri.” Tau ga sih apa maksud Allah atas semua hal yang ditetapkannya
untuk wanita? Tau gak sih kalau ternyata di balik banyaknya komentar atas
ketentuan tersebut, tersimpan banyak hal tentang peran keberadaan wanita yang
amat mulia dan sesuai porsinya yang begitu pas.
Wahai bidadari dunia yang kelak akan menjadi bidadari
surga, jauh sebelum Allah menciptakan wanita ke dunia ini, Allah telah paham
betul bagaimana kodrat seorang wanita. Allah begitu tahu bagaimana hati,
kemampuan, keinginan dan naluri seorang wanita. Misalnya, dalam hal aturan
menutup aurat, muslimah sangat diwajibkan, meski banyak yang belum mendapatkan
hidayah. Hal ini, agar muslimah senantiasa terjaga, memiliki identitas sebagai
wanita muslim, menjaga kesucian dan kehormatan. Terlebih lagi, di masa modern
ini dunia sudah terbalik. Kenapa terbalik? Ya, karena banyak pergaulan yang
semakin bebas yang tidak hanya mencelakan seorang wanita yang belum berhijab,
bahkan yang sudah berhijab terkadang dihujat “ah buat apa berhijab, toh
ternyata yang berhijab gak lebih baik dari yang gak berhijab.” Astaghfirullah,
semoga Allah senantiasa menjaga lisan kita. dalam kasus ini ukhti, terselip
makna bahwa sejatinya hibaj yang kita kenakan bisa menjadi perisai bagi hati
dan perilaku kita. Jika kita memaknai hijab kita sebagai kasih sayang Allah,
maka perlahan kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
Bukan hanya dalam hal hijab. Dalam perkara pembagian
harta waris yang lebih sedikit, terbatasnya kepemimpinan wanita atas lelaki, soal
akal atau logika berpikir, hingga hal lainnya dalam kehidupan yang melahirkan
banyak isu emansipasi wanita. Jika kita mau mencari tahu hikmahnya,
sesungguhnya semuanya telah tercantum dalam Al-Qur’an yang Allah sampaikan
dengan begitu indahya. Islam bukannya ingin mengekang wnaita dengan segala
aturan syari’at yang katanya ribet ruwet.
Di balik semua itu, Allah sangat mengistimewakan
wanita. Allah begitu memuliakan wanita dengan banyak kesempatan yang diberikan.
Di dunia, keberhasilan seorang lelaki tidak dipungkiri bahwa ada seorang wanita
di belakangnya yang begitu luar biasa. Seorang presiden hebat, dokter
profesional, pejabat kaya raya, dan semua kesuksesan lelaki tersebut tidak jauh
dari tangan-tangan seorang ibu dan istri yang senantiasa membersamainya.
Dalam hal karir, kini semakin banyak pekerjaan yang
membuat wanita tetap bisa mengurus keluarga sebaik mungkin dengan waktu yang
lebih banyak. Dalam dunia pendidikan, wanita pun berkesempatan mengeyam
pendidikan karena ia pun harus cerdas dan kreatif. Di tangannya lah peradaban
akan di mulai. Dalam hal dakwah sekali pun, wanita masih bisa berperan banyak.
Menjadi madrasah pertama bagi anak, mengikuti kegiatan sosial, berkarya lewat
tulisan, aktif berorganisasi, dan lain sebagainya bisa menjadi ladang pahala
bagi wanita. Terbukti bukan, bahwa wanita tidak pernah dikekang dalam Islam?
Beda loh ya, antara dikekang dengan dimuliakan.
Nah, teruntuk kaum lelaki juga. Jangan lah menganggap
wanita itu rendah karena dirimu yang menjadi pemimpin. Muliakanlah ia dan
berilah keadilan padanya sesuai syariat Islam. Tidaklah Allah menciptakan
wanita untuk menjadi bidadari bagi orang tuanya, anak-anaknya, suaminya dan
juga untuk peradaban Islam, hingga akhirnya surga pun menanti kehadirannya atas
cinta Allah dan cintanya kepada Allah.
Wallahu
‘alam bish showab .
Semoga
bermanfaat dan berkah^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar